Cara mendeskripsikan batuan alterasi ini saya peroleh dan saya pelajari dari senior saya di Perusahaan (Reza Al furqan). Sebenarnya tidak ada format khusus untuk mendeskripsi sebuah batuan alterasi, baik secara makroskopis ataupun mikrospkopis.
Tetapi ada beberapa karakter penting yang harus kita rekam dari sebuah batuan alterasi, yaitu:
1. warna
warna menjadi parameter yang sangat penting karena beberapa tipe alterasi tercermin lewat warna, akibat melimpahnya mineral alterasi yang menggantikan (replacement )mineral asli. Tetapi ini bukan berarti warna adalah satu-satunya karakter penting dalam mendeskripsikan batuan alterasi, karena terkadang sebuah mineral alterasi memiliki beberapa variasi warna.
2. Kekerasan (hardness)
Kekerasan menjadi faktor yang penting karena adanya proses alterasi pada batuan dapat merubah kekerasan batuan tersebut, bisa saja menjadi semakin keras, contoh pada alterasi silika, atau malah sebaliknya menjadi lembut, contoh pada alterasi lempung.
3. tekstur
Tekstur pada batuan yang sudah teralterasi biasanya akan menjadi tidak terlihat, atau samar-samar terlihat pada alterasi lemah sampai sedang.
4. komposisi
Jika batuan asal nya andesit, berarti mineral aslinya adalah feldspar-piroksen, sedangkan kalau sudah teralterasi, berarti komposisinya menjadi feldspar atau piroksen teralterasi, kalau sudah mahir, bisa menyebutkan e.g. komposisi andesit didominasi oleh klorit yg merupakan ubahan (alterasi) dari feldspar).
5. jenis alterasi
Setiap asosiasi mineral alterasi tertentu akan menunjukkan jenis alterasi tertentu, misalnya alterasi potasik, argilik dll, tetapi lebih baik menyebut alterasi clay-silica-pyrit (menyebutkan asosiasi mineral alterasinya) daripada langsung menyimpulkan alterasi argillic.
6. Persentase sulphide (mineral logam)
Biasanya yang paling mudah diamati adalah pirit, terkadang kalkopirit juga muncul.
7. Persentase urat (kuarsa/ kalsit)
untuk melihat jenis2 mineral alterasi bisa melihat berbagai macam literatur mineral alterasi, misalnya ATLAS ALTERATION.