Indahnya Geologi

Indahnya Geologi

Minggu, 09 Januari 2011

Pembentukan batuan mix silisiklstik

Meskipun pada pembahasan sebelumnya telah dijelaskan sedikit bahwa akan sangat sulit menemukan batugamping dengan batuan silisiklastik terendapkan bersama-sama, dalam suatu lingkungan pengendapan, dan waktu yang sama, tapi seorang peneliti bernama mount menganggap bahwa ada suatu keadaan yang memaksakan terjadinya percampuran (persentase tertentu) antara sedimen karbonat dengan sedimen silisiklastik bercampur membentuk batuan "mixsilisiklastik". wah bagaimana ceritanya?? lets see...

Menurut Mount (1984), ada 4 kemungkinan terjadinya proses pencampuran batuan dilingkungan paparan (shelf), yaitu:
a. Pencampuran sela (punctuated mixing)
b. Percampuran fasies (facies mixing)
c. Percampuran in situ (insitu mixing)
d. Percampuran batuan induk (source mixing

Penjelasan:

a. Percampuran sela terbentuk akibat terjadinya arus badai, secara sporadis dan besar, yang kemudian dapat memindahkan endapan sedimen ke lingkungan pengendapan batuan yang lain, dalam jumlah besar. Misalnya, endapan silisiklastik yang ada di sekitar garis pantai yang dipindahkan oleh arus badai, atau angin ke daerah yang lebih dalam, tempat pembentukan batuan karbonat.

b. Percampuran fasies, terjadi mengikuti hukum walther. Hukum ini mengatakan bahwa, perubahan fasies secara vertikal juga akan di ikuti oleh perubahan fasies secara lateral, dan sebaliknya. Percampuran fasies akan terjadi di daerah perbatasan terumbu depan, terumbu belakang, dan daerah antar terumbu. Dapat juga terjadi di sayap paparan terumbu dimana material sedimen silisiklastik dekat pantai menjari dengan batuan karbonat. Selain itu dapat pula terjadi percampuran akibat percampuran di sekitar gumuk pantai, pada daerah pasang surut, dimana percampuran dapat terjadi karena media angin.

c. Percampuran in situ sering terjadi pada daerah paparan (shelf) silisiklastik yang juga menghasilkan batuan karbonat. Terjadi di lingkungan semi pasang surut biasanya. Material karbonatan yang ditemukan berupa amaterial autochtonous, dan paraautochtonous.

d. Percampuran batuan induk dapat terjadi karena adanya pengangkatan batuan karbonat dan lingkungan pengendapan menjadi daerah daratan. Kemudian batuan ini diangkut oleh proses eksogenik dan diendapakan pada daerah yang dominan batuan silisiklastik. Pada kenyataannya percampuran ini sangat sulit terjadi, karena jika batuan karbonat ketika tertransportasi dalam bentuk butir, maka segera akan terlarut dan hilang.

ya, begitulah cerita singkatnya.. semoga bermanfaat.. amin.
ket : pemahaman ini saya dapatkan dari materi kuliah sedimentology (Dosen : Dr. SSS)

Lingkungan Pengendapan Batugamping vs Silisiklastik

A. Batugamping membutuhkan kondisi yang jernih, sedangkan jika pada suatu cekungan pengendapan mendapatkan suplai sedimen yang banyak dari darat, akan membuat air menjadi keruh sehingga metabolisme organisme pembentuk batugamping terganggu dan menghambat cahaya matahari masuk. Akibatnya dapat membunuh organisme pembentuk batugamping tersebut. Dilain pihak, adanya suplai sedimen yang besar akan menghasilkan batuan silisiklastik.

B. Kondisi air yang hangat juga dapat terganggu oleh kehadiran material sedimen asal darat yang biasanya di bawa oleh air sungai. Percampuran ini akan menurunkan suhu air, serta menutupi penetrasi matahari yang juga menghangatkan lingkungan pengendapan batugamping.

C. Salinitas air laut juga dapat terganggu, karena adanya percampuran dengan air sungai pembawa material asal darat dapat menurunkan salinitas air laut yang merupakan syarat penting pembentukan batugamping.

Demikianlah mengapa antara batuan karbonat dan silisiklastik jarang ditemukan bersamaan.

Sabtu, 08 Januari 2011

Santai Saja Menjelang Ujian

Ujian.. kadang menjadi sesuatu yang menakutkan bagi mahasiswa..
(termasuk aku sih.. hehe)
karena ketika ujian tiba, belajar menjadi tidak menyenangkan, yang teringat cuma ketakutan nilai jelek, dsb.Sebenernya kuliah untuk nilai atau untuk ilmu sih?? dua-duanya kali ya?? hehe. Tapi, ketika harus dihadapkan kepada suatu pilihan, nilai atau pemahaman pastinya orang sadar akan memilih "pemahaman".
Orang yang merasa tidak nyaman ketika ujian alhasil nilainya "terancam bahaya", padahal kalo dia belajar saja seperti biasanya, Insya Allah nilainya bagus juga.
Dan yang terpenting belajar jauh2 hari, jadinya waktu ujian tinggal santai.
(orang bingung malem ujian, kita enak2an santai2 saja.. enak tho.. hehe)