Indahnya Geologi

Indahnya Geologi

Sabtu, 01 Oktober 2011

Mineralogi : Cara sederhana mengindentifikasi dan mengetahui nama mineral

Kata-kata mineral sangat terkenal dan sering kita dengar, tapi tidak semua orang tahu pengertiannya. Mineral bukan hanya terdapat di air mineral lho.. hehe. Pengertian lengkapnya mineral adalah materi penyusun bumi yang merupakan unsur atau senyawa anorganik yang terbentuk secara alami, mempunyai sifat dan komposisi kimia tertentu dan sifat fisik tertentu, mempunyai struktur dalam yang teratur dan berbentuk kristal. Jadi semua benda yang memiliki kriteria tersebut bisa kita sebut sebagai mineral, misalnya emas, perak, tembaga, kuarsa,dan buanyaaak lagi.


ini mineral uraninite (ada uraniumnya lho) sumber : ecolo.org
Dalam mengidentifikasi mineral (analisis petrologi : kenampakan megaskopis dengan mata telanjang atau bantuan loop/kaca pembesar)untuk kebutuhan penamaan mineral , ada beberapa sifat fisiknya yang harus kita ketahui, yaitu:

1. Warna
Warna merupakan kenampakan mineral karena mineral terkena cahaya normal (matahari, lampu, dll). Misalnya hematit berwarna merah, kuarsa tidak berwarna, gipsum berwarna putih, dsb.


kuarsa walaupun tidak berwarna tetap indah (sumber: kidsgen.blogspot.com)

2. Kilap
Kilap merupakan kenampakan mineral akibat memantulkan cahaya, terus apa bedanya dengan warna?? Kalo warna kan seperti yang disebutkan di atas, kalo kilap ini dapat dibagi menjadi dua kelompok, yaitu; kilap logam dan kilap nonlogam.
a. Kilap logam kenampakan mineral seperti logam, misalnya mineral galena, pirit, dll
b. Kilap nonlogam terbagi menjadi (beserta contoh mineralnya) ; kilap intan (intan), kilap kaca (kuarsa), kilap sutera (gipsum), kilap damar (sphalerit), kilap mutiara (dolomit), kilap lemak (talk), kilap tanah (bauksit).


mineral emas memiliki kilap logam (sumber: galleries.com)

3. Cerat
Cerat merupakan kenampakan mineral dalam bentuk serbuk (mineralnya digerus gitu lho). Terus diamati aja warna cerat/hasil gerusan mineral-mineral tersebut, mineral yang berwarna merah belum tentu ceratnya juga warna merah lho. Misalnya biotit warnanya coklat, ceratnya malah tidak berwarna, dll.

4. Bentuk
Kenampakan bentuk kristal ini mengamatinya biasanya dengan bantuan loop/kaca pembesar, tapi kalo mineralnya gede-gede ya gak perlu. Bentuk mineral bisa dibagi menjadi; amorf (tidak berbentuk), dan berbentuk kristal ; isometrik, tetragonal, heksagonal, rhombik, monoklin, dan triklin (wah apalagi nih?? Lain waktu bakal dijelasain tentang kristal, kalau gak sabaran bisa browsing-browsing di sumber lain.. hehe).

5. Belahan
Belahan ini merupakan kenampakan mineral terbelah (beda lho sama pecah). Belahan ini bisanya berbentuk bidang yang datar dan mulus (seperti dicetak gitu lah kenampakannya). Belahan dibedakan menjadi beberapa arah (contoh mineralnya), yaitu; belahan satu arah (muskovit), dua arah (ortoklas), tiga arah (kalsit). Bidang belahan boleh saling tegak lurus ataupun tidak, contoh yang tegak lurus itu mineral halit, yang tidak tegak lurus misalnya kalsit.

amethys ini masih satu keluarga dengan kuarsa, indah sekali ya (sumber: 3dchem.com)

6. Pecahan
Pecahan itu maksudnya kalo mineral itu dipecahkan, nah kenampakan bekas pecahnya itu seperti apa. Pembagiannya (contoh mineralnya); pecahan concoidal yaitu seperti bekas pecahan botol (kuarsa), spliteri atau fibrous pecahan yang berserat (asbes), pecahan uneven atau permukaan kasar dan tidak teratur (pirit), dan terakhir hackly atau permukaan kasar dan runcing2 (perak).

7. Kekerasan
Kekerasan disini bukan tingkat kriminalitas ya.. hehe.. kekerasan adalah tingkat ketahan mineral terhadap goresan. Skala kekerasan ini sudah ada yang buat, yaitu skala mosh dari nilai 1-10 (makin besar angka tingkat kekerasan makin tinggi), yaitu; 1. Talk, 2. Gipsum, 3. Kalsit, 4. Fluorit, 5. Apatit, 6. Ortoklas, 7. Kuarsa, 8. Topaz, 9. Korundum, 10. Intan. Wow, intan selain indah ternya keras sekali ya. Cara mengindentifikasi secara sederhana kekerasan suatu mineral dengan membandingkan kekerasan mineral dengan beberapa barang yang ada disekitar kita yang sudah diketahui tingkat kekerasannya, yaitu:
a. Kuku kita : 2,5
b. Tembaga : 3
c. Pecahan kaca : 5,5 – 6
d. Pisau baja : 5,5 – 6
e. Kikir baja : 6,5 – 7
Itu alat2nya, tapi kalo punya mineral yang sudah disebutkan tadi diatas (1-10) perbandingannya pasti lebih akurat.

intan merupakan mineral dengan kekerasan tertinggi (sumber: diamond.com)


8. Berat jenis
Untuk tahu berat jenis ini kita bisa memanfaatkan beberapa alat berupa piknometer, gelas ukur, dan neraca air.

9. Daya tahan mineral untuk tidak menjadi pecah (tenacity)
Caranya dengan membengkokkan mineral2 yang ingin diidentifikasi, dibagi menjadi (contoh mineralnya):
a.Brittle yaitu hancur menjadi pecahan-pecahan runcing (kuarsa)
b.Melleable yaitu dapat diubah2 bentuknya tanpa menjadi pecah (tembaga)
c.Sectile yaitu dapat diiris-iris dengan pisau (talk)
d.Fleksibel yaitu dapat dibengkokkan tapi tidak bisa kembali sendiri seperti semula (selenit)
e.Elastis yaitu dapat dibengkokkan dan bisa kembali seperti semula dengan sendirinya (muskovit)

10. Cara mineral meneruskan cahaya
Percobaanya dengan melihat suatu benda dari sebalik mineral yang akan diidentifikasi, pembagiannya yaitu:
a.Mineral transparan jika benda yang ada disebalik mineral dapat terlihat jelas
b.Mineral translucent jika benda yang ada di sebalik mineral tidak terlihat jelas, atau terlihat sangat samar2
c.Mineral opaq jika benda yang ada di sebalik mineral tidak terlihat sama sekali, karena minerl tidak meneruskan cahaya

11. Sifat lainnya: rasa, bau, kelistrikan, kemagnetan, daya hantar panas, keradioaktifan, posporisensi, dan fluorinsensi
Sifat lain-lain yang mudah diidentifikasi yaitu rasa (dicicipi jangan dimakan tapi ya.. hehe), baunya dengan dicium (mesra sekali sama mineral), dan kemagnetan dengan medekatkan ke magnet apakah ditarik kuat oleh magnet (feromagnetik), ditarik lemah oleh magnet (paramagnetik) atau tidak ditarik (diamagnetik).

Ternyata sifat-sifat mineral ini unik-unik ya.... banyak hal yang harus dipertimbangkan untuk mengidentifikasi suatu mineral. Setelah sifat-sifat mineral teridentifikasi dengan baik, untuk penamaan mineral dapat dibandingkan dengan beberapa literatur, kalo saya sukanya pakai literatur karangan Pak Edward Henry Kraus, dkk. Judul : Mineralogy an Introduction to the study of Minerals and Crystals. Untuk identifikasi level megaskopis buku tersebut sangat recomended.

Keterangan: pengetahuan sederhana ini saya dapatkan di semester 1 kuliah geologi dasar yang diampu oleh Pak Soetoto, teknik geologi UGM, jika ada yang salah mohon dikoreksi.
Semoga sukses dan sehat selalu teman-teman semua.