Indahnya Geologi

Indahnya Geologi

Selasa, 08 Maret 2011

Cerpen Dasar-Dasar Log (pengeboran)

Terinspirasi dari course kemarin sabtu, saya kelabakan mengerjakan analisis data logging. cos, udah pada lupa dasar-dasarnya (wah ketahuan jarang belajar euy hehehe).
Supaya ingat kembali, saya mencoba menulis di blog ini, ya itung-itung berbagi juga untuk semua.. lets see..

Pada kesempatan ini saya akan mencoba membahas secara singkat 7 jenis log yang sangat sering digunakan dalam pengeboran. Pengetahuan ini saya dapatkan dari Bapak-bapak dosen GMB, Jurusan Teknik Geologi FT UGM, kalau ada yang salah, berarti saya salah mendengar dan membacanya hehe..

Log yang akan dibahas adalah ; Log Gamma Ray (GR Log), Log Spontaneous Potensial Log SP), Log Caliper (Cali Log) dan Log Bit Size (BS Log), Log Resistivitas (Resistivity Log), Log Densitas (Density Log), Log Neutron (Neutron Log), dan terakhir Log sonik/Akustik (Sonic Log).

Secara singkat, dasar-dasarnya adalah sebagai berikut:
1. Log Gamma Ray
Alat pendeteksi dalam log gamma ray berfungsi menangkap pancaran radioaktif yang di pancarkan oleh formasi batuan (sistem pasif). Beberapa unsur yang ditangkap adalah Thorium, Potasium, dan Uranium. Jika batuan banyak memancarkan ketiga unsur tersebut (atau salah satunya) maka nilai log gamma ray akan tinggi (misalnya pada lempung/shale log gamma ray tinggi karena banyak mengandung potasium, sedangkan pada batupasir bacaan rendah karena?? ya karena kandungan ketiga unsur tersebut memang sangat sedikit).

2. Log Sontaneous Potensial
Prinsip kerjanya adalah alat mengukur beda potensial arus searah antara elektroda yang bergerak di dalam lubang bor dengan elektroda di permukaan. Nilai beda potensial ini sangat tergantung kepada kandungan fluida di dalam formasi, misalnya fluida yang ada di dalam formasi adalah air asin (salin water), maka resistivitas akan sangat kecil dsb.

3. Log Caliper dan Log Bit size
Log Caliper ini berfungsi untuk mengetahui kondisi diameter lubang bor (misalnya dinding sumur ada caving atau tidak dsb), sedagkan log bitsize a menunjukkan ukuran mata bor yang digunakan pada saat pengeboran. Kedua log ini biasanya bersama-sama digunakan untuk mengetahui keadaan dalam lubang bor(perubahan diameter lubang bor).

4. Log Resistivitas
Log resistivitas digunakan untuk mengukur tahanan jenis batuan (beserta fluida yang dikandungnya) terhadap arus listrik yang bamelaluinya. Sifat menghandatkan listrik ini di dapat dari kandungan fluida yang ada di dalam pori-pori batuan.

5. Log Densitas
Berdasarkan berbagaimacam pendekatan, diketahui bahwa batuan yang berpori akan memilili kandungan elektron yang lebih sedikit dibandingkan dengan batuan yang tidak berpori. Sistem kerja log densitas ini memanfaatkan sifat batuan tersebut. Alat menembakkan sinar gamma yang membawa foton ke dalam batuan, kemudian foton-foton tersebut akan bertumbukan dengan elektron yang ada di dalam batuan. Banyaknya energi sinar gamma yang hilang di dalam batuan akan menunjukkan densitas tertentu suatu batuan.

6. Log Neutron
Sama dengan log Densitas, log Neutron ini juga menembakkan sesuatu ke dalam formasi untuk memperoleh data. Pada Log neutron ini partikel yang ditembakkan adalah partikel neutron berenergi tinggi. Jika partikel tersebut menambrak atom H (asumsinya dari senyawa hidrokarbon atau air) maka energi neutron akan melemah. Alat pendeteksi akan menghitung partikel neutron yang kembali dari formasi.semakin tinggi kandungan H di dalam formasi, maka semakin tinggi pula nilai porosity unit yang terbaca oleh alat.

7. Log Sonik/Akustik
Peralatan log sonik ini melepaskan gelombang suara ke dalam batuan, kemudian setelah melewatinya, ditangkap kembali oleh alat penerima.Begitulah ulasan singkat log-log yang sering digunakan pada proses pengeboran minyak bumi... masih banyak yang kurang..

pastinya.. tapi secara mendasar begitulah sistem kerjanya.. selamat menikmati hehehe

1 komentar:

Galuh van Bemmelen mengatakan...

Trimakasih mas Azim..